Sebagai PC Gamer, gw menikmati game dengan PC rakitan. Berbeda dengan gamer konsol, seorang PC gamer wajib paham seluk-beluk kondisi PCnya supaya tetap lancar ngegame.
Pertama kali punya PC Gaming
PC gw dirumah pakai casing jadul, pas masi jaman Intel Celeron di tahun 2004 dan VGA Geforce 4 MX4000. Waktu itu gw masih SMP, minta upgrade PC ke orang tua karena PC yang sebelumnya, AMD K-6 udah gak mumpuni lagi.
Game-gamenya: Command and Conquer Generals, Red Alert, Commandos, The Sims, Counter Strike 1.6, Warcraft III, Age of Empires, Age of Mythology, kemudian emulator Gameboy Advance.
1 tahun kemudian, coba ngerayu-rayu orang tua untuk upgrade lagi, gak jauh sih, ke Intel Pentium 4 2.4Ghz Prescott. Uda termasuk “lumayan” … panas, dan boros (TDP 65 watt untuk single-core).
Gamer konsol mana mikir begituan
Gw punya Playstation 1 dan 2 tinggal terima bersih saja. Gw waktu itu mana ngerti Playstation 2 pakai prosesor apa, vga apa, ramnya berapa, wong dalemannya tidak bisa dibongkar.
Internet juga belum berkembang, jadi belum bisa nge-“yahoo”. Ya, search engine yang populer pada masa itu masih Yahoo, sementara Google masih mencoba mengejar.
Playstation 4 sekarang aja baru paham gw kalau mereka pakai prosesor AMD, VGA setara Radeon 7850, PS4 Pronya pakai VGA kurang lebih setara RX470.
PC Gamer wajib mengikuti perkembangan hardware
Disparitas perkembangan teknologi PC dan konsol sebenarnya tidak jauh, tapi karena PC sifatnya “modular” alias bisa bongkar pasang, kita bisa upgrade sendiri, asal tahu saja mana yang bisa dan tidak bisa diganti.
PC Gamer yang budgetnya mepet biasanya membuat daftar prioritas. Mana komponen yang paling rajin diganti tiap tahun. Biasanya sih VGA atau Prosesor, karena memang dua komponen ini yang bikin gamingnya smooth.
Disitulah serunya, mungkin PC Gamer lebih sering dianggap nerd. Yah sama aja dengan mereka di otomotif yang disebut “Petrol Head”, bukan sesuatu yang buruk, hanya saja orang-orang ini lebih sering berkumpul dengan mereka yang sesama PC Gamer.
Terganggu cryptocurrency
Tambang cryptocurrency menggunakan VGA, trennya mulai dari 2017 di Indonesia. Akibatnya permintaan meningkat dan menaikkan harga sampai 1.5-1.75x lipat. Meskipun sekarang sudah mulai surut. Tapi belum tampak akan kembali ke tahun 2016 ketika Pascal baru rilis.
Kalau mau ngeliat drama, bisa melipir kesini. Biasanya gamer dan miner main nyinyir-nyinyiran. Di sisi gamer pengen berusaha ngejatohin cryptocurrency biar harga VGA makin murah, di sisi miner pengen borong VGA buat mining.
Tren mobile gamers
Sekarang ini juga booming istilah mobile gamer. Karena banyak sekarang game-game PC atau konsol yang di porting ke smartphone.
Praktis, gampang dibawa kemana-mana, harga smartphone buatan China juga membanjiri pasar sehingga harganya murah. Jauh lebih murah dari konsol atau PC, ditambah lagi gamenya kebanyakan bisa dinikmati secara gratis, what more could you want?
“In the end, I am stick with the PC Gaming”
Sebagai gamer PC dari tahun 2004, gw tetap lebih prefer memainkan game di PC, pengalamannya lebih dapat. Dan bagi gw yang penting, ilmu otak-atik teknologi PC nya juga dapat.