Di Osaka ini Kami hanya punya waktu 1 malam. Jadinya habis dari Universal Studio Japan langsung ke hotel Khaosan World Namba untuk check-in dan taro barang. Sehabis mandi Kami keluar menuju jalan Dotonbori Osaka, mau cari lampu neon Guriko-man sama makan malam di seputaran salah satu landmark kota Osaka ini.
Restoran Matsuya di Nipponbashi Osaka
Sebelum nongkrong di lampu neon guriko-man, Kami mencari makan malam dulu, 4 orang menuju Ichiran ramen yang terkenal dengan babinya. Sementara gw dan teman gw yang muslim mencari makanan halal lain. Jadinya ke restoran Matsuya di daerah Nipponbashi.
Menunya beef teriyaki dan sawi yang direbus dan dibuat seperti acar, gw gk tahu namanya. Bicara soal saos, disini saosnya komplit, gak cuma soya sauce saja, tapi ada macam-macam saos dan dressing, silakan dicoba menurut selera.
Selesai isi bahan bakar, barulah bisa keliling Dotonbori dengan tenang. Tapi sayangnya, sudah jam 9 malam, jadinya sepi dan banyak yang sudah tutup. Mau coba okonomiyaki kebanyakan sudah habis.
Dotonbori Osaka, hanya bisa dinikmati malam hari
Sepanjang kali di Dotonbori Osaka ini hanya bisa dinikmati malam hari, karena lampu neonnya baru terlihat terannya. Landmark khasnya tentu saja Glico man, maskot pelari olimpik dari Glico.
Puas foto-foto di Dotonbori, Kami kembali ke hotel Khaosan World Namba.
Hotel Khaosan World Namba
Gaya yang mirip dengan Khaosan World Asakusa, disini dominan warna merah temboknya. Oh ya, penjaga resepsionisnya rata-rata mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Jadinya ingin bertanya-tanya dalam bahasa Inggris bukan masalah.
Fasilitas yang Kami dapat disini adalah: Kamar mandi dan toilet diluar, kasur tipe bunk-bed, dan jendela yang sayangnya tidak dapat dibuka, jadinya tidak bisa menikmati udara malam Osaka.
Selebihnya di perjalanan gw selama 9 hari di Jepang.