perjalanan ke jepang, menikmati mentari pagi di pesawat

Pengalaman Lolos Imigrasi Bandara Narita Jepang

Selesai menempuh 7 jam penerbangan, gw tiba di Bandara Narita Jepang.  Pemeriksaannya tidak seperti yang gw takutkan, gw lolos imigrasi bandara Narita Jepang tanpa kendala sama sekali.

Menyongsong fajar di pesawat

Beruntung gw mendapat kursi di bagian kanan pesawat, jadinya gw bisa menikmati pemandangan matahari terbit di pagi hari.

perjalanan ke jepang, menikmati mentari pagi di pesawat
Suguhan pemandangan matahari terbit mengiringi perjalanan perdana gw ke Jepang.

Perjalanan masih panjang, pemandangan ini gw nikmati di atas lautan Samudra Pasifik. Masih sekitar 2,5 jam lagi penerbangan menuju Narita.

Sulit mendapatkan penerbangan yang ideal. Tapi tidak apa-apa, dengan harga 4.750.000 tiket PP dengan Garuda Indonesia sudah tergolong worth it.

Bila saja gw dapat tiket tujuan Haneda, gw bisa menghemat waktu 1 jam perjalanan dari bandara menuju kota Tokyo. Tapi tak apalah, sambil “pemanasan” menikmati udara Jepang di musim gugur.

Arrival, imigrasi bandara Narita Jepang dan inspeksi Bea Cukai

Di Bandara Narita, kami melewati pemeriksaan bea cukai dan imigrasi dengan tanpa masalah. Kekhawatiran terkena random check yang sempat menghantui gw ternyata hanya kecemasan yang berlebihan.

Antara gw beruntung atau memang sekarang pemeriksaan imigrasinya tidak seketat dulu, tapi pihak imigrasi bandara Narita tidak bertanya macam-macam sama gw. Paspor dicap dan langsung dikembalikan.

Begitu juga dengan pemeriksaan bagasi,

bandara narita jepang
Selesai melewati imigrasi bandara dan pemeriksaan bea cukai, Welcome to Japan.

Lolos imigrasi bandara Narita!  Langsung ke stasiun kereta bandara Narita

Disini gw sempat menunggu lama. Teman-teman gw masih harus mengganti kartu SIM nya dengan kartu SIM Jepang, Docomo. Sementara gw yang memakai paket roaming Telkomsel, tak perlu melakukan setting macam-macam dan langsung dapat menikmati koneksi internet 4G.

instruksi konfigurasi kartu sim jepang
Setting access point, paket data internet kartu sim Jepang, gw yang pakai Telkomsel roaming tidak perlu ribet lagi.

Selesai urusan internet, kami menuju lantai basement bandara Narita, disini langsung beli kartu e-money untuk kereta. Gw beli Pasmo.

Narita, Chiba, daerah pesisir pantai Jepang

Perjalanan menuju Tokyo dengan kereta memakan waktu 1 jam. Sepanjang jalan ini gw melewati kota kecil bernama Chiba. Banyak sawah, dan pepohonan di tempat ini.

Ibarat kota Bekasinya Jakarta, hanya saja disini lebih asri dan jauh lebih indah dilihat (maap ya warga Bekasi ^.^).

rute kereta tokyo
Pertama kali di stasiun kereta di Narita, gw dikagetkan dengan rumitnya rute kereta Tokyo. Tapi lama kelamaan, bakal terbiasa.

Cuaca yang cerah dan udara yang sejuk menambah syahdunya perjalanan menuju ibukota Tokyo. Setiap kali kereta berhenti di stasiun, pintu terbuka dan angin sejuk memasuki kereta, melengkapi kekaguman first impression gw pada negara yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.

Selebihnya di perjalanan gw selama 9 hari di Jepang.

18 pemikiran pada “Pengalaman Lolos Imigrasi Bandara Narita Jepang”

  1. Haloo kawan, waktu di Imigrasi apas saja yang ditunjukkan ? dan apakah bisa berbahasa Jepang walaupun sedikit2 (kebetulan saya pernah belajar bahasa Jepang), booking hotel, itienerery, tiket PP, uang saku (berapa), apakah harus juga booking tiket bus, tiket wisata ? makasih sebelumnya

    Balas
    • Haloo 😀 pas saya kemarin lumayan beruntung dapet imigrasinya yg gak repot, alias gk tanya macam2. Cman nyerahin paspor ama dokumen deklarasi bea cukai. Padahal udah disiapin sih smua itin, tiket, tunai dll nya hahaha.

      Balas
      • makasih mas,….boleh nanya lagi mas !!!
        dokumen apa saja yang disiapkan mas selain pasport, deklarasi bea cukai, itin, tiket, uang tunai ? apa tiket wisata, bus, kereta…. juga disiapkan (hanya bookingan/nanti bayar disana) bisa begitu mas ? arigato

        Balas
        • Tiket transport dll. iya disiapkan saja,
          tapi yang penting menurut gw itu bookingan penginapan mas soalnya sering ditanya nanti nginapnya dimana 😀
          klo misal nginep di tempat temen siapin nomor kontak si temen itu aja, hahaha

          Balas
          • Ok mas. Jadi yg penting itu bookingan penginapan, nanti bayar disana nggak apa2 kan mas ? kalau mengenai transportasi nda masalah kalau belinya disana ya mas ?
            thanks

      • Halo bro dimi, mau nanya kalo untuk paket internet roaming nya di beli dari indonesia atau jepangnya bro ? Soalnya mau beli paket roaming yg 3 hari, tapi takutnya kalo beli dari sini dihitung mulai dari indo. Terima kasih sebelumnya atas sharingnya

        Balas
        • Saya waktu itu beli di Indo. Setahu saya paket roaming itu baru aktif kalo kita ud terhubung dengan jaringan seluler di negara tujuan.

          Balas
  2. Salam kenal….
    Kalau tiket PP Bali-Osaka, dengan perjalanan Osaka, Kyoto, Tokyo, dan balik lagi Osaka-Indonesia apa bisa ? apa tidak akan ditanyakan oleh pihak Imigrasinya ? mengingat saya lihat di traveloka atau tiket.com kalau tiket PP murahan. Sebenarnya maunya sih Bali-Haneda dan pulangnya Osaka-Bali, tapi mahal ? Bagaimana menurut mas, thanks

    Balas
    • Klo menurut saya tidak perlu banyak berasumsi dulu mas,
      Tinggal siapin dokumen-dokumen seperti bukti penginapan, tiket transport (kereta/bus), uang tunai Yen secukupnya, dan klo misal ditanya mau kemana aja, nginap dimana, transportasinya gimana, bisa dijawab dengan lancar udah aman kok 😀

      Balas
  3. Sore mas,..mau nanya ni ! Kalau pas tibanya di Jepang, aktifkan kartu Telkomsel nya ya ? caranya gimana, apakah bisa kartu yg kita pakai, atau harus beli paketan yang 30 hari di Tokopedia misalnya, atau apakah kita bisa mengaktifkan sendiri, makasih mas

    Balas
    • Iya, beli paket roaming telkomselnya dulu, klo saya waktu itu beli di App MyTelkomsel. Klo uda di jepang tinggal aktifin data seluler ama mode roamingnya. Nanti otomatis langsung nyambung ke internet 😀

      Balas
  4. Mat pagi mas, mau nanya! Kalau saya mau kartu Telkomsel yang 30 hari, belinya dimana mas, makasih sbelumnya dan salam kenal

    Balas
  5. Mas, kalau mengenai HP indonesia yang dibawa di Jepang, chargernya beli dimana ? soalnya kan beda katanya, makasih mas

    Balas
    • colokannya mungkin yang beda,
      klo charger selama dia bisa 110 volt, bisa dipake kok di jepang (biasanya di chargernya ada tulisan 100-240v)

      Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.