pilih psu murah atau mahal?

Pilih PSU Murah atau Mahal?

Banyak dari kita saat merakit PC selalu meremehkan power supply (gw salah satunya). Lalu mentang-mentang power supply ini termasuk komponen yang “tidak terlihat” secara langsung manfaatnya, baik yang murah ataupun yang mahal harganya, akhirnya memutuskan untuk beli yang murah karena “toh kan bisa jalan juga”.

Jangan salah, justru power supply termasuk “organ vital”. Mahal atau murahnya bergantung pada kualitas internal power supplynya. Intinya, makin mahal, makin awet psunya. Mau bukti? Lihat saja dari lamanya garansi. Power supply yang harganya Rp1.5 sampai Rp2 juta-an itu garansinya bisa sampai 10 tahun!

Gw punya pengalaman membeli PSU yang harganya murah, mulai dari merek Simbadda sampai FSP. Rata-rata umurnya tidak lama. Selain dari komponen internal psunya yang kurang bagus, listrik di rumah gw yang tidak stabil di 220V turut memperpendek usia PSU gw.

Ciri-ciri PSU murah?

PSU murah rata-rata umurnya tidak bertahan lama, dilihat saja dari garansinya. Gw sarankan untuk menghindari power supply yang garansinya dibawah 3 tahun, kecuali memang kepepet atau tidak ada dana lebih.

Dan, dicatat juga, syukur-syukur bila power supply “murah” yang kamu beli awet. Tapi kasus terburuknya adalah, ia bisa merusak satu atau lebih komponen PC sekaligus. Makanya kalau komponen yang lainnya “mahal”, jangan coba-coba kasih power supply yang harganya murah.

Semurah-murah dan sebaik-baiknya power supply, gw sarankan untuk beli yang minimal garansinya 3 tahun.

Pengalaman gw dengan power supply murah

PSU murah yang pernah gw beli mereknya Simbadda 380X pada tahun 2008. Komputer gw speknya Pentium D925, VGA 7300GT, HDD 250GB merek Seagate. Komponen yang paling sensitif disini adalah harddisk. Seringkali harddisk gw mengeluarkan bunyi seperti “kriiiiettt“, yang terjadi kemudian adalah PC gw nge-freeze.

Saat itu gw belum paham soal power supply, jadi gw pikir harddisk-nya yang bermasalah. Setelah gw tanya-tanya tempat servis harddisk di forum CHIP, akhirnya gw bawa ke HDDStudio.

Setelah dicek oleh bro HDDStudio, ternyata harddisk gw sama sekali tidak bermasalah, kondisinya normal dan sehat (tanpa bad sector). Lalu bro HDDStudio tanya, “pakai power supply apa?”, gw jawab, “Simbadda”, langsung diceramahin.

Baca juga: Power Supply Berkualitas dengan Harga Miring.

Bro HDDstudio nyaranin gw pakai PSU yang bagus, begitu gw tanya harganya, langsung kaget karena sampai 1 jutaan. Disini gw baru kepikiran, karena sebelum ini, PSU selalu gw remehkan keberadaannya dan gw jadikan komponen yang paling terakhir gw pikir ketika upgrade PC.

Selama ini gw selalu berpikir “ngapain beli power supply mahal-mahal?”.

daftar-upgrade-power-supply
Ini daftar belanja hardware gw, yang gw tandain adalah pembelian Power Supply. Dari 2008, 2013 ganti, lalu 2017 ganti lagi

PSU murah 1, FSP Saga 400w

FSP Saga 400w pada tahun 2008 harganya Rp 510.000. Orang-orang di forum CHIP nyaranin ambil merk Acbel 420w yang legendaris. Tapi gw lupa alasannya kenapa gw jadinya milih Saga, mungkin karena harganya yang lebih murah. Selain itu gw masih belum terlalu paham soal PC.

Update: Gw baru ingat, waktu itu gw beli Saga karena merek Acbel hanya dibungkus plastik, terlihat tidak meyakinkan, sementara Saga ada kotaknya XD.

Setelah power supply baru dipasang, benar saja, harddisk gw langsung berjalan normal tanpa ada gejala freeze. Simbaddanya langsung gw simpen, mau jual juga bingung PSU abal begitu. Anywayfor now, it lives on.

PSU murah 2, FSP Raider 550w

Kemudian 5 tahun setelahnya, pada Sabtu 19 Oktober 2013, komputer gw mati total, gw langsung curiga ke PSUnya. Akhirnya sore itu gw cabs ke Mangga Dua untuk beli psu. Pilihan jatuh pada FSP Raider 550w dengan rating 80+ silver, harga Rp 649.000.

Sebenarnya ada cerita lain, di masa tahun 2013 ini listrik di rumah gw sempat tidak stabil. Voltase turun sampai 150-180v, ini juga memengaruhi umur power supply, apalagi karena dirumah gw tidak memasang stabilizer.

Tobat, langsung beli PSU yang bagus, Corsair RM550X

Hingga akhirnya 4 tahun setelahnya pada Oktober 2017, FSP Raider 550w gw mulai menunjukkan gejala sakaratul maut. Komputer gw sering mati tiba-tiba. Begitu di cek voltase, ternyata rail 12v nya sampai turun ke 11v, bahkan 10v kalau dilihat di HWMonitor.

Karena sudah lelah dengan PSU murah, gw langsung saja beli yang mahal, Corsair RMX550, harganya hampir 3x lipat dari FSP Raider, tapi worth it lah. 80+ Gold dengan garansi 10 tahun? Itu berarti Corsair berani ngejamin kalau PSUnya tahan lama bukan?

Kesimpulannya, kalau masih sayang PC, prioritaskan power supply dalam membangun PC rakitan, terutama PC gaming.

Ciri-ciri power supply yang bagus seperti apa?

Umumnya power supply yang bagus memiliki garansi 3 hingga 10 tahun, ini bisa menjadi patokan untuk menilai bagusnya suatu power supply. Dari segi harga, power supply yang punya garansi 3 tahun itu sekitar 500 ribu rupiah, sementara yang paling bagus bisa mencapai 1.5 juta rupiah yang garansinya sampai 10 tahun.

Selalu masukkan PSU ke dalam daftar prioritas ketika merakit atau mengupgrade PC, apalagi PC Gaming yang kebutuhan dayanya diatas rata-rata.

Selain mempertimbangkan lamanya garansi, pastikan juga dayanya mencukupi kebutuhan daya PC.

Umumnya power supply yang bergaransi 3-5 tahun sudah termasuk bagus.

7 pemikiran pada “Pilih PSU Murah atau Mahal?”

      • Bedain dulu, UPS ada stabilizernya atau tidak. Kalo tidak mending gak usah dipasang. Karena malah bikin listrik tidak stabil. Kecuali listrik sering mati. Beda yaa listrik mati dengan listrik tidak stabil. Kalo memang mau beli UPS, beli UPS yang ada stabilizer Online. Atau beli Volstage Stabilizer saja, bukan UPS

        Balas
  1. Pakai PSU “Mahal”, bahakan kita bisa menghemat budget dengan tidak perlu membeli Stavolt/Automatic Voltage Regulaor, asalkan kita beli yang Input Listriknya 100-240V, listrik PLN/Genset mau turun naik/tidak stabul gimana pun, PC tetap bisa digunakan dengan normal, apalagi sekarang ini kebanyakan Display/Monitor PC juga sudah Input 100-250V, begitu juga Printer.

    Biaya untuk beli Stavolt bisa dialihkan untuk beli PSU “Mahal”, mininal sudah sertifikasi valid 80+ Bronze.

    Bahkan dengan menggunakan PSU “Mahal” kita bisa menghemat biaya listrik kita, karena PSU itu berjalan efisien, diatas 80%, bahkan yg paling mahal bisa di atas 90%.

    Kita beli PSU berkualitas dan efisien yg “Mahal” di awal, tapi biaya listrik lebih murah untuk jangka panjang.

    Kata “Mahal” saya kasih tanda petik karena itu relatif, istilah yg benar adalah PSU Berkualitas dan Bersertifikat, ada banyak sertifikat PSU seperti 80+ untuk efisiensi, cTUVus, TUV, Gost-R, UkrTEST, CB , BSMI, Semko, CCC, CE, FCC, C-tick untuk keamanan/keselamatan, Energy Star, RoHS, WEEE, REACH untuk lingkungan.

    Nah untuk dapat sertifikasi itu secara valid tentu ada biayanya, makanya harganya lebih mahal ketimbang PSU abal-abal.

    Balas
    • Could not agree more bro, nice opinion.
      Betul sekali kalau PSU berkualitas melewati banyak sertifikasi dan jelas butuh banyak biaya dan waktu sebelum dilempar ke pasar, harganya makanya jadi mahal.

      Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.